SilahkanAnda membuat laporan hasil pengamatan, diskusi dan hasil mencoba melaksanakan pengajiran tanaman sayuran, dengan demikian Anda dapat mengkomunikasikan laporan tersebut dengan mempresentasikannya di depan kelas. 3. Refleksi a. Deskripsikan hal-hal yang telah Anda pelajari/temukan selama pembelajaran Melaksanakan pengajiraan Mobilitassosial akan sangat berkaitan dengan tingkatan maupun status di dalam posisi yang sama yang mana dinamakan sebagai bentuk-bentuk mobilitas sosial horizontal. Wilayah Hampir di setiap kegiatan sehari-hari, semua orang akan melakukan mobilias horizontal. Entah itu masyarakat yang ada di desa maupun kota. Contohdari kasus mobilitas sosial vertikal ke bawah, sebagai berikut: Seorang siswa dikeluarkan dari sekolah (dropout) karena tingkah laku dan nilainya yang buruk. Pemimpin daerah dipenjarakan karena terlibat kasus korupsi. Seorang pengusaha kaya meninggal dunia dan kehilangan kuasa atas hartanya. Halini dimungkinkan karena informasi dan mobilitas anggota suatu masyarakat dengan anggota masyarakat yang lainnya mengalir tanpa hambatan. unsure agama berkaitan erat dengan unsure perkawinan, unsur bisnis berkaitan erat dengan unsur status sosial. 3. lebih percaya pada informasi yang diperoleh dari media dan secara aktif terlibat Vay Tiền Nhanh Ggads. Saluran mobilitas sosial dan contohnya. Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan tentang pengertian mobilitas sosial, juga dampaknya. Apa yang dimaksud dengan saluran mobilitas sosial? Saluran mobilitas sosial merupakan sarana bagi seseorang atau golongan dalam mekalukan mobilitas sosial. Pada artikel kali ini akan dibahas tentang contoh saluran-saluran mobilitas sosial pada berbagai lembaga dan organisasi yang ada di Indonesia. Baca juga Dampak mobilitas sosial Saluran Mobilitas SosialContoh saluran mobilitas sosial lembaga pendidikanContoh saluran mobilitas sosial organisasi politikContoh saluran mobilitas sosial organisasi ekonomiContoh saluran mobilitas sosial organisasi profesi Status sosial adalah alasan utama seseorang/ kelompok terus mengejar mobilitas sosial sehingga dapat tercapai sesuai dengan keinginan. Selain itu mobilitas sosial juga salah satu cara seseorang agar dapat dihormati juga dihargai di masyarakat dan teman-temannya. Berikut ini adalah saluran saluran mobilitas sosial dan contohnya, diantaranya Contoh saluran mobilitas sosial lembaga pendidikan Lembaga pendidikan adalah jalan masuk utama seseorang mendapatkan status sosial, maka dari itu faktor ekonomi adalah salah satu penghambat mobilitas sosial warga miskin atau kurang mampu. Namun, seiring perkembangan zaman, Pemerintah juga terus berupaya memberikan bantuan pada lembaga-lembaga pendidikan agar dapat membiayai anak-anak kurang mampu. Tujuannya agar semua dapat sekolah minimal sampai SMA/ SMA, dengan ini pengetahuan yang mereka miliki dapat digunakan untuk berusaha, mulai dari wirausaha atau mengajukan beasiswa jika mampu. Tentunya ini akan menjadi salah satu cara agar dapat menganggat status sosial keluarganya dikemudian hari. Baca juga Apa pengertian belajar dan pembelajaran? Contoh saluran mobilitas sosial organisasi politik Selain berdagang atau melanjutkan sekolah, seseorang yang sudah mendapatkan pendidikan dapat mendaftar menjadi anggota atau berpolitik. Jika dia berhasil dan mendapatkan prestasi dalam bidangnya, maka status sosialnya akan naik, baik dalam organisasi politik yang dijabatnya juga di masyarakat. Organisasi politik juga banyak mempunyai program yang tujuannya untuk membantu masyakat tidak mampu, jadi secara tidak langsung membatu mobilitas sosial pendidikan, dengan ini juga generasi muda dapat membangun daerahnya juga negaranya. Contoh saluran mobilitas sosial organisasi ekonomi Usaha seseorang akan maju dan besar jika adanya suntikan atau dukungan dana, maka organisasi ekonomi adalah salah satunya. Misalnya saja koperasi yang dikelola oleh warga di daerah tertentu, maka akan membantu daerah tersebut untuk terus mendapatkan pinjaman dana, jika berhasil tentunya status sosialnya akan naik. Pemerintah juga melalui program-programnya membantu para warga yang berusaha memberikan berbagai pinjaman modal dan memasarkan produk umkm, sehingga banyak yang mencoba berdagang. Baca juga Nilai pancasila dalam bidang politik Contoh saluran mobilitas sosial organisasi profesi Organisasi profesi juga memiliki peran penting, karena banyak juga yang memberikan sertifikasi kepada anggotanya, sebagai tanda layak menyandang profesi itu, seperti Ikatan Dokter Indonesia IDI. Dengan ini juga anggota yang melanggar dapat teguran keras atau tidak boleh praktek menjadi doktet, namun jika berhasil maka akan mengangkat status sosialnya pada hierarki di masyarakat. Contoh lainnya adalah Persatuan Insinyur Indonesia PII, Ikatan Akuntan Indonesia IAI, dll. Baca juga Kumpulan cita-cita dalam bahasa Inggris Itulah penjelasan singkat tentang Saluran Mobilitas Sosial, mohon koreksi jika ada kesalahan. Terima kasih sudah membaca dan menyebarkannya. Mobilitas sosial merupakan salah satu fenomena sosial yang selalu terjadi dalam kelompok masyarakat. Contohnya adalah bagaimana seseorang yang sebelumnya berada di bawah garis kemiskinan dapat menjadi seseorang yang kaya akibat dari kecerdasannya dalam berusaha yang dibarengi kerja keras. Ya, pergerakan, perubahan status sosial segala bidang disebut dengan mobilitas sosial. Mobilitas sosial juga merupakan salah satu fenomena yang terjadi akibat dari pengaruh Interaksi Sosial. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian mobilitas sosial di bawah ini. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 82. Lengkapnya, Seseorang atau sekelompok orang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial. Selain pengertian di atas, beberapa ahli lain juga memiliki pendapat senada, yakni sebagai berikut. Paul B. Horton mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Kimball Young dan Raymond W. Mack mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dan kelompoknya. Anthony Giddens mobilitas sosial menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda. Horton & Hunt mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 83. Selain contoh indah yang sebelumnya sudah dikemukakan di atas, mobilitas sosial juga dapat mencakup seseorang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk memulai usaha baru namun ternyata gagal dan akhirnya jatuh miskin. Dalam mobilitas sosial, selain terjadi perubahan dari strata bawah ke strata atas, juga terjadi perubahan dari strata atas ke strata bawah. Jenis Mobilitas Sosial Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah. Namun ada juga yang tidak bergerk ke atas dan ke bawah. Malah pergerakannya hanya secara horizontal saja. Hal tersebut karena terdapat beberapa jenis mobilitas sosial, yang dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yakni mobilitas sosial vertikal, dan mobilitas horizontal. Berikut adalah penjelasan dari jenis dan macam-macam mobilitas sosial. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi social climbing maupun turun ke tingkat lebih rendah social sinking Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 85. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjabaran dari kedua jenis mobilitas vertikal tersebut. Mobilitas Vertikal Naik ke Atas Social ClimbingSocial climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi. Contoh mobilitas sosial vertikal ke atas adalah bagaimana seorang karyawan berprestasi berhasil menduduki jabatan kepala bagian, manajer, bahkan hingga direktur di suatu perusahaan. Mobilitas Vertikal Turun ke Bawah Social Sinking Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Contoh mobilitas vertikal ke bawah adalah seorang pegawai eksekutif diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan, sehingga ia menjadi pegawai biasa. Mobilitas Horizontal Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 87. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Contohnya adalah bagaimana seorang guru memutuskan untuk pindah dari sekolah ke sekolah lain tetap menjabat menjadi guru lagi. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. Perbedaan Mobilitas Vertikal dan Horizontal Jadi dapat dengan mudah dijelaskan bahwa perbedaan mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal adalah terjadi kenaikan atau penurunan derajat dari status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam mobilitas vertikal seperti dari miskin menjadi kaya, sementara dalam mobilitas horizontal tidak terjadi perubahan derajat, hanya berpindah objek sosialnya saja, seperti berpindah ke perusahaan lain dengan jabatan yang sama. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial Mengapa terjadi mobilitas sosial? Apa yang menjadi pendorongnya? Lalu jika mobilitas sosial tidak terjadi, apa penghambatnya? Terdapat beberapa faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial yang akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini, mulai dari faktor pendorongnya terlebih dahulu. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah faktor struktural, individu, sosial, ekonomi, politik, dan kemudahan akses pendidikan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor pendorong mobilitas sosial menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 88-92. Faktor Struktural Faktor struktural yang dimaksud adalah bagaimana suatu struktur dalam kelompok masyarakat memungkinkan atau tidak memungkinkan seseorang untuk mengalami mobilitas sosial. Contohnya, dengan struktur atau sistem demokrasi, setiap warga negara Indonesia dapat mencapai status sosial berupa jabatan politik yang tinggi. Hal tersebut berlainan dengan sistem komunisme yang dibarengi oleh kepemimpinan tirani. Warga tidak memiliki suara dan hak pilih, sehingga pemerintah dapat menentukan mobilitas sosial seenaknya. Kemungkinan terjadi mobilitas sosial naik sangatlah sulit bahkan hingga tidak mungkin rakyat biasa dapat menjadi pemimpin. Struktur masyarakat Indonesia seharusnya sangatlah terbuka, karena kita menerapkan sistem demokrasi. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan menjadi presiden. Kedudukan yang tinggi bukan lagi didasarkan pada keturunan, tetapi pada kemampuan hingga kemudian dipercaya menjadi pemimpin. Faktor Individu Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Semua berpengaruh secara bersama atau masing-masing. Contohnya, dua orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal itu karena keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Sebagai contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki sikap ambisius dan komitmen terhadap pekerjaannya. Faktor Sosial Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya untuk mencapai kenaikan status sosial. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang telah dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status. Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi. Oleh karena itu, faktor sosial yang saat ini dimiliki oleh seseorang belum tentu membuatnya puas dan menjadi pendorong bagi mobilitas sosial. Faktor Ekonomi Keadaan ekonomi juga dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang baik akan memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik mereka mudah untuk memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan lainnya. Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi atau bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Pada masyarakat yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan primer dan hal tersebut akan menghambat mobilitas sosial. Namun ini juga dapat menjadi faktor pendorong bagi orang-orang yang merasa kesulitan. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas sosial adalah keadaan ekonomi, karena ingin keluar dari garis kemiskinan dan berada pada keadaan ekonomi yang lebih baik. Faktor Politik Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi politik dalam negeri tidak menentu. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru. Beberapa pemberontakan juga terjadi, yang membuat pemerintah lebih sibuk mengurus keamanan negara daripada meningkatkan perekonomian. Hal ini jelas memengaruhi mobilitas sosial warga negaranya. Kemudahan dalam Akses Pendidikan Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan/mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan. Contohnya, pada zaman penjajahan, pendidikan sulit didapat bangsa Indonesia. Akibatnya, masyarakat terkungkung dalam kebodohan. Jangankan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membaca saja sebagian besar rakyat Indonesia tidak bisa. Jangankan melakukan mobilitas sosial, mengetahui ada hal ini saja tentu terbatas pengetahuannya. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Sebetulnya faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial yang telah dipaparkan di atas pada dasarnya juga merupakan faktor penghambat mobilitas sosial apabila kondisinya dibalik menjadi keadaan buruknya. Namun terdapat dua faktor penghambat mobilitas sosial yang dapat menjadi hambatan terbesar yang harus diselesaikan bersama, yakni kemiskinan, dan diskriminasi. Kemiskinan Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Akibatnya, tingkat kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan terbatas. Saat ini, negara Indonesia masih memiliki penduduk miskin ± 12%. Hal ini menjadi hambatan dalam mobilitas sosial. Karena itulah, pemerintah berusaha mengurangi kemiskinan tersebut dengan berbagai cara. Dengan hilangnya kemiskinan, dengan sendirinya masyarakat akan mudah mengakses berbagai fasilitas dasar dan memudahkan mobilitas. Diskriminasi Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan bangsa, suku, ras, agama, golongan. Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia. Contohnya, dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa. Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia. Saluran-saluran Mobilitas Sosial Bagaimana caranya agar mobilitas sosial itu terjadi? Melalui jalur apa setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau instansi tempat ia sedang berkarya? Apa saja saluran-saluran yang memungkinkan mobilitas sosial terjadi? Berikut adalah saluran-saluran mobilitas sosial dan contohnya. Pendidikan Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator perangkat yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Mengapa? Karena melalui pendidikan, setiap orang diberi kesempatan untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contohnya, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang perguruan tinggi lewat beasiswa. Setelah lulus, ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha. Saat ia berhasil menjadi pengusaha sukses, otomatis status sosialnya juga meningkat. Organisasi Politik Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Seorang anggota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam partainya. Bisa jadi ia akhirnya menjadi anggota dewan legislatif, gubernur, atau bahkan presiden. Organisasi Ekonomi Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Contoh organisasi ekonomi itu antara lain koperasi dan badan usaha. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota dapat diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya. Organisasi Profesi Contoh organisasi profesi yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI, Ikatan Dokter Indonesia IDI, Himpinan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI, dan organisasi profesi lainnya. Bagaimana organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas vertikal? Karena organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya. Sebagai contoh, organisasi profesi guru Persatuan Guru Republik Indonesia merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan guru di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dampak Mobilitas Sosial Apakah dampak dari terjadinya mobilitas sosial? Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas social climbing, tentu semua orang akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada tiga kemungkinan mobilitas sosial, yakni ke bawah, ke atas, dan ke samping. Dengan demikian, terdapat dampak positif dan negatif dari mobilitas sosial, yakni sebagai berikut. Dampak Positif Mobilitas Sosial Dampak positif mobilitas sosial meliputi mendorong seseorang untuk maju, mempercepat tingkat perubahan sosial, dan meningkatkan integrasi sosial. Berikut ini adalah penjelasannya. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata satu ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang. Kita dapat membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur karena tidak adanya kesempatan untuk itu. Namun sekarang banyak yang termotivasi dan bahkan berhasil menjadi pemimpin di berbagai bidang. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Artinya, diperlukan peningkatan kualitas pendidikan pula. Meningkatkan Integrasi Sosial Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi atau kesatuan sosial. Contohnya, anggota masyarakat akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosialnya yang baru sehingga tercipta integrasi sosial. Dampak Negatif Mobilitas Sosial Suatu yang memberikan dampak positif biasanya akan diiringi oleh dampak negatifnya pula. Tidak terkecuali dengan mobilitas sosial. Dampak negatif mobilitas sosial adalah terjadinya konflik dan gangguan psikologis. Berikut adalah penjelasannya. Terjadinya Konflik Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial yang semakin tinggi. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa menjelma menjadi konflik ketika kedua pihak yang terlibat dalam persaingan saling mencoba untuk menghentikan keinginan masing-masing pihak. Gangguan Psikologis Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya pensiun, menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres yang berkepanjangan akan merambat ke penyakit fisik. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gambar tersebut menunjukkan upaya seseorang yang ingin melakukan mobilitas sosial melalui saluran ekonomi karena.. a. mendapat dukungan dari lingkungan sekitar b. menunjukkan seseorang yang memiliki keahlian tertentu c. menciptakan usaha untuk berkembang menjadi wirausaha sukses d. menjadi anggota organisasi yang memiliki minat yang sama Jawabanc. menciptakan usaha untuk berkembang menjadi wirausaha sukses - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata “mobilitas” diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiap-siagaan untuk bergerak. Sedangkan secara etimologis, mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu “mobilis”, yang berarti “mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.” Dengan demikian, terdapatnya kata “sosial” pada istilah tersebut, berarti menekankan bahwa istilah mobilitas sosial mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Dalam sosiologi, mobilitas sosial erat kaitannya dengan kelas sosial. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, yang dikutip Bagong Suyatno dalam Sosiologi Teks dan Terapan 2004, menyatakan mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang perbubahan itu berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial, dan biasanya termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. Maka, dengan melakukan mobilitas sosial, seseorang akan berada pada satu kelas sosial stratifikasi sosial yang berbeda dari dan Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial Dalam ilmu sosiologi, terdapat lima jenis mobilitas sosial, di antaranya adalah Mobilitas vertikal Mobilitas sosial yang mengubah kelas sosial stratifikasi seseorang, bisa jadi ke atas maupun ke bawah lebih rendah. Mobilitas horizontal Mobilitas sosial tanpa merubah kelas sosial seseorang. Mobilitas antargenerasi Peralihan status sosial yang terjadi di antara dua generasi atau lebih dalam satu keturunan. Mobilitas intragenerasi Peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas geografis Perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi, urbanisasi dan migrasi. Sementara itu, selain jenis, ada juga lima faktor yang memengaruhi mobilitas sosial. Status sosial, yang mana ketidakpuasan atas status sosial yang dimilikinya membuat seseorang ingin mengubahnya. kondisi ekonomi, yaitu keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi dapat membuat seseorang atau sekelompok orang melakukan mobilitas sosial. Inkondusifitas atau tidak kondusifnya suatu wilayah juga bisa memaksa seseorang melakukan mobilitas sosial. Faktor selanjutnya juga bisa hadir dari pertambahan penduduk, yang biasanya dibarengi oleh faktor lain, seperti mulai sedikitnya lapangan kerja. Petualangan, yaitu adanya keinginan untuk melihat daerah lain, akan mendorong manusia melakukan mobilitas geografis dari satu tempat ke tempat lain. Ada juga orang yang ingin mencoba menekuni usaha dan jenis pekerjaan baru. Bila dia berhasil, maka akan meningkatkan status sosialnya di masyarakat. Sebaliknya bila tidak berhasil, maka status sosialnya akan menurun. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial Menurut Pitirim A. Sorokin, dalam laman Sumber Belajar Kemendikbud, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial social circulation, meliputi 1. Angkatan BersenjataAngkatan bersenjata memiliki garis komando yang tegas, yang mana para prajurit harus patuh sepenuhnya pada perintah atasan. Kenaikan status seorang prajurit sangat bergantung pada kedisiplinan dan intelektualnya, sehingga keberadaannya di masyarakat sangat dihargai. Mereka dianggap sebagai pelindung masyarakat. 2. Lembaga KeagamaanPara tokoh agama mempunyai kedudukan yang terhormat di dalam masyarakat. Mereka sering memberikan nasihat keagamaan sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. 3. Lembaga PendidikanSekolah merupakan sarana yang konkrit untuk melakukan gerak vertikal, bahkan dianggap sebagai perangkat sosial social elevator dari kedudukan yang rendah menuju kedudukan yang Organisasi PolitikPartai politik menjanjikan peluang yang besar dalam meningkatkan status sosial seorang politikus yang profesional. Aktivitasnya yang sering berorasi di depan umum dengan mengatasnamakan partai, membuat namanya terkenal, sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi status Organisasi EkonomiOrganisasi ini bersifat relatif terbuka dalam meningkatkan status seseorang. Seperti pada saat pemilihan Manajer Keuangan pada PT. Subur Ekonomi, beberapa orang karyawan mencalonkan diri untuk posisi yang menjanjikan itu, mereka akan gencar dalam Organisasi KeahlianPara profesional membentuk wadah untuk menampung aspirasi para anggotanya yang berprofesi sama. Misalnya; Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI, Ikatan Dokter Indonesia IDI dan juga Mengenal Apa Saja Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial Mengenal Apa Saja Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial Rangkuman Sosiologi Teori Mobilitas Sosial Robert MZ Lawang - Pendidikan Kontributor Ahmad EfendiPenulis Ahmad EfendiEditor Maria Ulfa

deskripsikan gambar tersebut berkaitan dengan saluran mobilitas sosial